Bahasa
yang Kian Memudar
(oleh:
Rahmi Eka Puteri Yusuf)
Bahasa merupakan media
komunikasi anatar individu dalam interaksi sosial. Selain itu bahasa juga merupakan
lambang identitas suatu negara. Berbicara bahasa, Indonesia merupakan negara
kedua yang memiliki keanekaragaman bahasa didalamnya. Walaupun memiliki aneka
ragam bahasa tentu Indonesia memiliki baha\sa Nasional yang merupakan bahasa
resmi sebagai bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Saat ini pengguna bahasa nasional masih dalam
jumlah yang ideal (ingat! Untuk saat ini). Namun berbeda halnya dengan pengguna
bahasa daerah yang justru kini sudah jarang ditemui. Hal ini sesuai dengan data
dari UNESCO mengenai kepunahan bahasa
daerah ditiap-tiap negara. Berdasarkan
data lembaga internasional UNESCO memperkirakan sekitar 3000 bahasa daerah akan punah pada
akhir abad ini. Selain itu National Geographic
merinci lagi bahwa ada 1 bahasa ibu(daerah) yang punah setiap 14 hari.
Di banyak tempat di dunia, bahasa ibu(daerah) sedang berjalanmenuju
kepunahannya. Di Indonesia sendiri tak kurang ada 47 bahasa daerah terancam
punah dengan jumlah penutur hanya tersisa 1-100 orang.
Harus
kita akui bahwa saat ini penutur atau pengguna bahasa Indonesia yang baik dan
benar memang masih dalam kategori ideal. Namun, tak jarang kita menemukan
khususnya kaum muda yang kurang menggunakan bahasa indonesia dalam interaksi
sosial kehidupan sehari-hari. Hal ini
dikarenakan banyaknya kaum muda yang lebih senang berbahasa sesuka hati mereka,
entah itu bahasa daerah mereka, bahasa asing, atau bahasa lainnya yang dianggap
lebih gaul dibanding berbahasa Indonesia. Padahal, tanpa mereka sadari
ketidakpedulian terhadap penggunaan bahasa Indonesia nantinya akan berdampak
buruk bagi bangsa ini. Mengapa demikian? Karena bahasa sebagai media komunikasi
sangat erat kaitannya dengan proses interaksi yang terjadi di masyarakat. Jika
ragam bahasa asing ataupun bahasa planet lainnya lebih sering digunakan
dibanding bahasa Indonesia, sudah dipastikan interaksi sosial yang nantinya
terjalin tidak meluas serta informasi tidak tersampaikan dengan baik. Bagaimana bisa tersampaikan secara luas, jika tiap orang menggunakan bahasa yang hanya
dirinya serta golongannya saja yang tahu. Misalnya, di zaman sekarang kaum muda
banyak membentuk komunitas idola atau yang dikenal dengan funsclub, dan ironisnya idola mereka adalah selebriti luar negeri
yang memungkinkan mereka untuk turut serta mengerti bahasa negara idolanya jika
ingin memahami sang idola. Sehingga, agar dikira keren dan hebat oleh teman
sesama komunitas masing-masing diantara mereka saling berlomba-lomba menguasai
bahasa asing dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain
berkurangnya penggunaan bahasa nasional dikalangan kaum muda bangsa Indonesia,
saat ini banyak kaum muda yang tidak lagi mengenal bahasa daerah mereka sendiri
entah karena banyaknya ragam bahasa yang ada atau karena takut dianggap katro,
ndeso, ataupun kampungan. Jika banyak kaum muda yang berpendapat demikian maka
sudah bisa dipastikan, beberapa tahun kedepan secara perlahan-lahan indonesia
akan kehilangan kekayaan ragam bahasanya. Bahkan jika banyak kaum muda yang
nantinya tidak lagi menerapkan bahasa nasional(bahasa Indonesia), pasti dan
tentu bahasa Indonesia dan ragam bahasa daerah di dalamnya akan luntur dan
hilang dari peradaban dunia.
Hal
ini tidak bisa terus dibiarkan, jika demikian negara ini tentu akan kehilangan
jati diri atau identitas diri sebagai suatu bangsa. Jika sampai bahasa
pemersatu dan bahasa daerah memudar atau bahkan tak dikenal lagi, apa yang
nantinya akan dijadikan pengakuan anak cucu kita atas negara atau bangsa ini. Sehingga itu bahasa-bahasa ini perlu
dilindungi, dijaga, serta dilestarikan. Ada berbagai macam upaya yang dapat
dilakukan. Pertama, dengan membiasakan diri menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar, contoh kecil misalnya pada input
bahasa dalam pc atau gadjet anda. Anda bisa mengubah input bahasanya menjadi bahasa Indonesia, sehingga kita akan
terbiasa melihat dan tanpa sadar akan mengungkapkannya dalam interaksi sosial
sehari-hari. Kedua, dengan meng-adakan suatu bidang studi yang berbasis “Pengenalan
serta Pemahaman Bahasa”. Karena Indonesia memiliki ragam bahasa daerah, tentu
tidak hanya bahasa nasional atau bahasa pemersatu saja yang perlu dikenalkan seperi
pengenalan bahasa Indonesia dalam Pendidikan Bahasa Indonesia, namun perlu juga
bidang studi yang mengenalkan bahasa daerah misalnya melalui Pendidikan Bahasa
Daerah. Dengan tujuan agar generasi-generasi baru mengenal dan memahami bahasa
nasional serta bahasa daerah masing-masing.
Tidak
hanya kedua upaya diatas yang kita bisa lakukan, banyak hal lainnya seperti
pengadaan seminar mengenai kebahasaan, kemudian mengadakan kegiatan-kegiatan
kebahasaan seperti menulis, berpidato, atau cipta baca puisi menggunakan bahasa
indonesia maupun bahasa daerah. Serta turut berpartisipasi dan memberi
apresiasi terhadap upaya-upaya pelestarian bahasa, misalnya turut meramaikan
Hari Peringatan Bahasa Ibu Internasional.
Kesimpulannya,
bahasa yang sejatinya merupakan media komunikasi serta dianggap sebagai
indentitas suatu negara sangat perlu untuk dilestarikan. Banyak upaya yang
dapat dilakukan, namun yang terpenting adalah bagaimana kita
mengimplementasikannya dalam kehidapan sehari-hari. Sehingga bahasa tersebut
akan terus hadir dan dikenal oleh generasi-generasi lainnya.
Akan
tetapi tak menutup kemungkinan pengenalan bahasa asing atau bahasa
internasional juga dibutuhkan sebagai bekal dalam menghadapi kehidupan global
mendatang. Mengenal hal baru tentu dibolehkan, namun jangan sampai melupakan
sesuatu yang hakekatnya merupakan kewajiban untuk kita.
Lucky 15 Casino 2021 Review & Ratings - JTM Hub
BalasHapusFind out if 고양 출장안마 Lucky 15 이천 출장샵 Casino is trustworthy, reliable, and 거제 출장샵 reliable. Claim your welcome bonuses, play at the best gambling site and get 정읍 출장안마 a 50% 태백 출장마사지 bonus!